IZZATUNA, NEWS -- Sejak satu tahun terakhir aktif memantau pelaksanaan pendidikan dan pembangunan di Kampus Asrama Putra dan Putri Sekolah Islam Terpadu (SIT) Izzatuna dan Pondok Pesantren (ma'had) izzatuna, Pembina Yayasan Izzatuna Palembang H Isnu Baladipa SH, MM meminta pengelola pondok agar melakukan validasi arah kiblat Masjid Siti Ammah. Hal itu dilakukan karena ada keraguan.
Menindaklanjuti maksud pembina yayasan tersebut, Pengurus Yayasan Izzatuna Palembang berkordinasi dengan Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Sumsel, Selasa (1/8/2023) melakukan validasi arah kiblat dengan Tim Hisab dipimpin Wendi. berbagai alat dibawa, misalnya GPS dan alat ukur teodolit. Pekerjaan diawali dengan menggunakan GPS untuk mencari posisi tempat dan garis derajatnya. Setelah itu, barulah mengunakan teodolit. Dan benar, terdapat pergeseran arah kibrat Jika selama lurus, terpaksa harus diubah miring 20 derajat ke sisi kanan (utara).
"Alhamdulillah, kita sudah melakukan validasi arah kiblat sehingga kembali pda garis lurus ke Masjidil Haram di Kota Mekkah," kata Kosasi.
Semua tahapan ini menjadi perhatian santri, sekaligus menjadi pembelajaran bagi santri mengenal secara singkat peralatan teodolit dan GPS serta pentingnya mengetahui arah kiblat. Usai dilakukan pengukuran, ternyata arah kiblat yang menjadi patokan selama ini keliru, selisih 20 dejarat arah utara kanan dari arah sebelumnya. Saat itu juga, Ketua Yayasan Izzatuna Palembang Muhammad Kosasi SH, MH, Kepala SMP IT Terpadu Izzatuna dan bagian pengasuhan langsung memberikan tanda dan memasang garus (line) arah kiblat yang baru. "Ternyata apa yang diragukan Pembina terbukti, karena arah kiblat yang selama ini dipakai keliru," kata Muhammad Kosasi
Sementara menurut Wendi, tim hidab Kanwil Kemenag Sumsel sejak beberapa tahun akhir lebih banyak keluar memenuhi permintaan masyarakat untuk kembali melakukan validasi dan akurasi arah kiblat. "Sebelum kita melakukan validasi, kami tanya dahulu historis dari pembangunan masjid dan penetapan arah kiblat agar ada dasarnya," kata Wendi.
Dikatakan Wendi, usai dilakukan validasi arah kiblat, Kanwil Kementerian Agama Sumsel akan memberikan sertifikat sebagai bentuk pertanggungjawaban, terkait ada kemungkinan masyarakat bertanya. "Kami sebagai Tim Hisab Kanwil Kemenag Sumsel, bertanggung jawab. Makanya, ada sertifikat," katanya. (humas)
#Izzatunapalembang
#validasiarahkiblat
#Kanwilkemenagsumsel
#timhisabkemenag